Transistor
Transistor
adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor (silicon atau
germanium). Memiliki kaki-kaki antara lain B (Basis), C (Colector), E (Emitor).
Prinsip kerja transistor secara umum adalah arus listrik akan menghantar dari
emitor ke kolektor jika kaki basis diberi tegangan. Rumus umum yang dipakai
pada transistor adalah :
Ie
= Ic + Ib , Ib=Ie - Ic
Ib
<< Ic
Ie
≈ Ie
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa, jumlah arus yang
pada emitor (Ie) sama dengan jumlah arus pada kolektor (Ic) ditambah dengan
arus yang mengalir pada kaki basis (B). Sedangkan arus pada basis amat sangat
kecil sekali dibandingkan dengan arus pada kaki kolektor. Sehingga dapat
dikatakan arus pada emitor identik dengan arus pada kolektor.
Pada
beberapa teori dikatakan bahwa arus basis (Ib) sama dengan 2% arus emitor (Ie). Sedangkan arus kolector (Ic) sama dengan 98% arus emitor (Ie).
Hal ini yang digunakan sebagai dasar aplikasi pengendali,
dimana dengan sedikit saja arus pada basis sudah cukup untuk membuat arus
mengalir dari emitor ke kolektor.
Berdasarkan tipenya transistor dibagi 2 yaitu type PNP dan
NPN.
Symbol
transistor NPN dan PNP
Type PNP adalah tipe
transistor yang akan bekerja menghantarkan arus positif dari emitor ke kolektor
jika kaki basis dipicu tegangan arus negatif. Sedangkan tipe NPN adalah tipe
transistor yang akan bekerja menghantarkan arus negatif dari emitor ke kolektor
jika kaki basis dipicu tegangan arus positif.
Transistor bekerja karena mendapat
tegangan atau arus bias pada tiap kaki-kakinya. Bias pada transistor
menggunakan prinsip kerja pada diode. Karena pada dasarnya transistor dibangun
dari komponen diode yaitu semikonduktor type p dan type n yang dirangkai dengan
formasi tertentu. Dalam aplikasinya Transistor dirangkai dengan menggunakan aturan
antara lain common basis, common colektor dan common emitor.
Berbagai
cara merangkai transistor
Berbagai
bentuk dan ukuran transistor
Berbagai
bentuk kemasan transistor
Transistor merupakan komponen yang bekerja pada arus dan
tegangan DC. Pemasangan kaki-kaki transistor tidak boleh terbalik. Untuk dapat
menentukan posisi kaki tiap transistor adalah dengan menggunakan alat ukur ohm
meter atau dengan menggunakan tempat khusus pada AVO untuk mengukur transistor
(transistor tester). Selain itu juga dengan melihat datasheet transistor pada
buku manual yang ada.
Fungsi transistor pada rangkaian adalah sebagai pembangkit
frekwensi, penguat tegangan, penguat arus dan saklar elektronik. Pada aplikasi
pengendali ini, aplikasi transistor terutama digunakan sebagai saklar
elektronik yaitu sebagai driver ( penguat awal ).
Pada aplikasi yang menuntut kepekaan yang sangat tinggi
terdapat jenis transistor lain yaitu transistor efek medan (FET = Field Effect
Transistor). Transistor ini memiliki 3 kaki utama yaitu Gate (G), Drain (D) dan
Source (S). Jenis-jenis transistor ini antara lain JFET, DFET, BFET, MOSFET,
DMOSFET. Perlu diperhatikan saat merangkai menggunakan komponen ini karena
sangat sensitive terhadap listrik statis. Disarankan tidak memegang kaki
komponen sebelum komponen dirakit dipapan rangkaian, serta grounding harus
sempurna. Tipe transistor jenis ini ada 2 yaitu n-channel (menggunakan picu
positif) dan p-channel (menggunakan picu negative)
Simbol
FET
Berbagai
bentuk keluarga FET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar