Biografi

Lahir di desa Kemantrenrejo Kecamatan Rejoso Kabupeten pasuruan dari seorang ayah dengan profesi guru SD serta ibu rumah tangga biasa. Sama seperti anak kecil pada umumnya, sebuah mimpi indah selalu menggoda untuk diikuti.
Pelan tapi pasti, setapak demi setapak kuayunkan langkahku untuk meraih mimpi itu. Menjadi seorang teknisi itulah impian yang selalu hadir disetiap waktu.
Hingga menuntunku pada sebuah perjalanan yang sangat panjang, telah kulalui dengan penuh keyakinan.
Perjalanan panjang yang menempaku menjadi sosok yang ada saat ini.
Sebuah rahmat dan hidayah semoga selalu menyertai disisa perjalananku selanjutnya. Semoga apa yang kuperbuat menjadi sebuah amal dan sarana untuk selalu mengabdi kepadaNYa. Ya Allah yang Maha Agung, semoga apa yang kuperbuat tidaklah sia-sia. Demi mengharap keberkahan atas apa yang telah Engkau titipkan padaku, sehingga jika kelak raga ini sudah harus kutinggalkan, tiada lagi sesal akan amanah yang telah Engkau berikan.

Masa SD (SDN 1 Arjosari-Rejoso-Kab.Pasuruan)
Pada masa ini kegiatan yang banyak kutekuni adalah kesenian (tari) yang membawaku menjadi juara baik di tingkat kabupaten maupun propinsi. Hal ini dikarenakan ayahku seorang pelatih tari. Kukenal kelistrikan saat kelas 5 dan 6 pada praktikum mata pelajaran IPA. Waktu itu dengan semangat guru IPA ku (Bpk. Bahrul Ulum) mendemonstrasikan  materi rangkaian seri- paralel. Membuat fitting lampu pijar dari bekas tutup Rexona, serta membuat kumparan elektromagnetik dari paku yang dililit kawat email, serta mambuat bel listrik DC sederhana. Sungguh hal yang luar biasa.
Masih kuingat nilai-nilai rapotku meningkat tajam pada waktu itu, jika dikelas awal (1 sd 4) masih kulihat banyak angka 5 disana. Hingga saat kelulusan kelas 6 kuraih penghargaan peraih nilai tertinggi di SD ku.....

Masa SMP (SMPN 3 Pasuruan-Kodya.Pasuruan)
Masa SMP yang banyak kukenang adalah ketika melakukan praktikum Elektronika secara mandiri/ otodidak karena di SMP ku saat itu ketrampilan yang diajarkan adalah menjahit, perkayuan dan pembukuan. Ketertarikanku pada elektronika didukung oleh ayah yang setiap minggu membawakanku majalah mingguan bahasa jawa "Panjebar Semangat". Rubrik Hasta Karya Elektronika, merupakan bacaan yang paling menyenangkan pada waktu itu. Berbagai skema rangkaian (beberapa diantaranya saya jadikan kliping sampai sekarang) membuatku semakin tertarik pada elektronika. Jarak sekolahku dari rumah sekitar 15 Km dan ditempuh dengan naik angkutan. Kadang demi membeli komponen elektronika jarak tersebut kutempuh dengan bersepeda agar uang jajan yang pada waktu itu Rp.300,- dapat kutabung untuk membeli komponen. Flip-flop merupakan rangkaian yang kurakit pertama kali.Rangkain berikutnya adalah Adaptor, sensor air, sensor hujan, walky talky, serta interkom.

Masa SMA (SMA Muhammadiyah 1-Kodya Pasuruan)
Cita-cita awalku setelah SMP adalah melanjutkan ke SPG (Sekolah Pendidikan Guru) dan tidak terbersit sedikitpun ke SMA. Di SPG gagal pada test fisik karena memang ada keterbatasan fisik disana yang menghambatku untuk lolos pada test ini. Dan tidak ada jalan lain saat itu kakak pertamaku (aku nomer 3, kedua kakakku perempuan) menyarankan ke SMA Muhammadiyah. 
Disinipun dengan sedikit kurang semangat pada awal-awal masuk kulalui rutinitas sekolahku. Saat di SMA aku lebih banyak masuk siang hari. Disinipun tidak ada ketrampilan elektronika. Tetapi dengan banyaknya teman yang berhobby sama, kukembangkan diluar sekolah secara mandiri. Media elektronika saat itu yang populer adalah "Klinik ELPOP" harian sore surabaya pos.Kudapat uang servis pertamaku dari memperbaiki Adaptor teman yang rusak.Di SMA ketrampilan Elektronikaku semakin terasah dengan dukungan banyaknya buku di Perpustakaan yang membahas tentang Elektronika.Aku sangat bersemangat bersekolah dengan motivasi dari guru-guruku (terutama Bpk.Hery Kustanto, Bpk.Gozali, Bpk. Anam, Bpk.Samsul,Bpk. Dofir, Ibu Nur Widowati, Ibu Nur Asmah dll). Disini pula mulai kukenal ilmu Al Islam .Di SMA ini kuakhiri dengan prestasi yang gemilang dengan nilai tertinggi pada prgram A-1.

Masa Kuliah (IKIP Negeri Surabaya - Unesa)
Selepas SMA rencanaku sebenarnya adalah melanjutkan ke BLK (balai latihan kerja) dengan pertimbangan ekonomi karena 2 kakakku saat itu sudah kuliah di PTS yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.Jika ke BLK pertimbanganku aku akan bekerja lebih dulu sambil kuliah kemudian. Atas saran ayahku, aku harus kuliah. Akhirnya kuputuskan kuliah di IKIP dengan jurusan Elektro, dengan pertimbangan aku memang ingin jadi guru sekaligus teknisi elektronika. Alhamdulillah aku lolos dan mulai masuk pada bulan agustus 1990.Tetapi hal yang sangat luar biasa terjadi ketika aku pulang sekitar oktober 1990, tidak kudapati lagi rumahku yang dulu. Ternyata rumahku telah dijual oleh ayah untuk membayar biaya kuliah kami bertiga. Menurut penuturan beliau saat itu, tidak ada lagi harta tersisa yang bisa digunakan untuk biaya kami selain menjual rumah tersebut. Sungguh pelajaran yang sangat luar biasa bagiku. Akupun akhirnya harus lebih bersemangat agar pengorbanan orang tuaku tidak sia-sia. Berbagai kesibukan kulakukan agar sedikit mengurangi beban orang tua. Manjadi pekerja di pengetikan skripsi, sales kartu, sales jam dinding, sales barang elektronika kulakukan demi membantu meringankan beban orang tuaku. Selain itu kuterima perbaikan peralatan baik listrik maupun elektronika dikost ku.Terutama saat booming stasiun TV swasta SCTV, untuk pembuatan antena UHF.Akhirnya pada tahun 2003 aku mulai mengajar di SMP WIDYA MERTI Surabaya dengan gaji lumayan, minimal aku sudah bisa berhenti memasak untuk makan sehari-hari seperti hari-hari sebelumnya.

Masa Pasca Kuliah hingga sekarang
Dengan masa kuliah 10 semeter (5 tahun), kulalui masa kuliah dengan lancar meski dengan IPK hanya dengan kategori C . Tapi bagiku pada saat itu bukan hal yang terlalu menyedihkan, aku sudah lulus minimal beban orang tua sudah berkurang dan aku sudah bekerja saat itu. Aku Yudisium pada bulan Agustus 1995. Hampir bersamaan dengan itu aku mengikuti pendaftaran PNS untuk SMP PPK (Penyelenggara Program Ketrampilan). Alhamdulillah aku diterima dan ditugaskan di SMPN 6 Situbondo (Sekarang menjadi SMPN 5).Dengan tugas baruku kutinggalkan Surabaya yang penuh kenangan. Dengan gaji Rp.120.000 saat itu,harus melakukan penghematan luar biasa.Hingga akhirnya aku lebih memilih mendiami bengkel listrik SMP minimal untuk menghemat pengeluaran kost.
Aku berkeluarga 1998 dan istriku juga seorang guru yang pada waktu itu bertugas di Praya,NTB. Merupakan guru ketrampilan yang ditempatkan di SMPN 3 Praya. Putra pertama lahir di NTB. Alhamdulillah kami berkumpul diSitubondo tahun 2000. Selain mengajar di SMP aku juga mengajar di SMK Ibrahimy mulai tahun 1996. Dan SK DPK (Diperbantukan) turun pada tahun 2002, dan kutinggalkan SMPN 5 dengan segala suka dukanya.Di SMK Ibrahimy inilah kesempatan - demi kesempatan serta prestasi demi prestasi kuraih. 
Hingga akhirnya, karena tuntutan tugas aku harus pindah tugas ke SMK Negeri 1 Situbondo sejak awal tahun 2017. 
Semoga apa yang kuraih menjadi inspirasi bagi siapapun, terutama diriku sendiri untuk terus melangkah dan tetap semangat untuk selalu melakukan yang terbaik.SEMOGA... 


1 komentar:

  1. Mas .. aku terdampar di sini karena cari kliping majalah panyebar semangat. Rubrik elektronija. Dulu aku punya klipingnya.. terendam air.banjir surabaya. Masih adakah majalahnya? Sedih dulu ga sempet scan danntaruh blog

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...