Skema rangkaian driver 1
Gambar posisi kaki transistor
Deskripsi
:
Rangkaian ini berfungsi
sebagai driver atau pengendali beban output yang dapat digunakan dihampir semua
rangkaian pengendali/control.Pada aplikasinya driver digunakan sebagai jembatan antara rangkaian sensor dengan
rangkaian utama. Rangkaian sensor dapat berupa rangkaian sensor cahaya, mekanik
dan lain sebaginya.Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang akan
dikendalikan misalnya sirine, lampu, pompa air dan lain sebagainya.
Relay dapat menggunakan tegangan koil/kumparan
5V, 6V, 9V, 12 V maupun24V tergantung dari tegangan sumber yang digunakan. Pada
gambar diatas menggunakan tegangan koil 12V karena tegangan sumber yang
terpasang adalah 12V. Sedangkan untuk kontak dapat digunakan sebagaimana saklar
manual biasa.
Cara kerja rangkaian driver
diatas adalah pada saat kaki basis transistor diberi tegangan positif yang dari
misalnya output rangkaian sensor maka
transistor akan menghantarkan arus negative dari kaki emitor ke kaki kolektor
(transistor jenis NPN). Hal ini menyebabkan relay bekerja. Kontak-kontak relay
akan berpindah dari C-NC ke C-NO. Jika tegangan input pada kaki basis
ditiadakan, maka kaki kolektor transistor tidak akan mengeluarkan tegangan
negative sehingga relay akan non aktif kembali.
Pemasangan diode digunakan
untuk menghilangkan tegangan induksi yang sangat tinggi pada saat perubahan
dari ada manjadi tidak ada arus dari transistor. Tegangan induksi ini sangat
tinggi dan akan merusak transistor.Dioda yang digunakan 1N4001 atau 1N4002.
Kaki-kaki kontak pada relay
dapat dihubungkan dengan beban lain baik DC maupun AC. Tetapi harus
diperhatikan besar-kecilnya arus yang dapat dilewatkan melaui kontak relay.
Besar kecilnya kemampuan kontak relay dapat berbeda pada tiap relay yang
digunakan.
LED digunakan sebagai
indicator bekerja atau tidaknya relay, sedangkan resistor pada input digunakan
sebagai pembatas arus agar arus yang masuk ke kaki basis transistor sesuai
dengan spesifikasi transistor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar