Taman Mini Indonesia Indah
merupakan gambaran singkat keragaman suku, agama, ras , adat itiadat dalam
bingkai Negara kesatuan Indonesia. Dilihat dari posisi strategis yang dimiliki,
Taman Mini Indonesia Indah bukan hanya menyajikan keragaman yang kita miliki
tetapi lebih dari itu Taman Mini Indonesia Indah dapat menjadi sarana yang
berfungsi secara :
Politik
Dari sisi politik keberadaan TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) dapat dijadikan sebagai salah satu daya tawar keunggulan akan kemampuan bangsa
dalam mengolah keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga dengan
adanya salah satu aset negara dan bangsa ini ,dapat dijadikan tolok ukur bahwa keberagaman yang luar biasa
dapat tumbuh baik dan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia cinta
akan keberagaman budaya,agama, suku , persatuan dan kesatuan bangsa.
Masih ingatkah kita akan klaim
Negara tetangga yang “ tanpa risih” memamerkan Reog Ponorogo sebagai warisan
budayanya ? Atau masih ingatkah kita bagaimana tari Bali dan Tari Serampang Dua
Belas muncul dalam sebuah iklan wisata Negara lain yang dianggap sebagai
warisan leluhur dari bangsa lain ? Bagaimana pula dengan lagu Rasa Sayange yang
juga menghiasi sebuah iklan kunjungan wisata ?, Tak luput juga bagaimana Batik
sempat juga di “proklamasikan “ sebagai bagian budaya bangsa lain. Yang terbaru adalah tari Tor-Tor dari Sumetera Utara ikut juga "diadopsi" . Sungguh
suatu hal yang sangat luar biasa, bagaimana warisan budaya sangat berperan
untuk menunjukkan jati diri bangsa, kekuatan dalam percaturan bangsa-bangsa di
dunia.
Ekonomi
Keberadaan TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) paling tidak ikut
berperan menaikkan nilai jual akan keberagaman yang ada sehigga hasil dari
berbagai kegiatan masyarakat yang beraneka ragam akan lebih mudah dikenal baik
dikalangan bangsa pribumi maupun bangsa asing. Dengan dikenalnya hasil karya
tradisi masyarakat nusantara, baik secara langsung maupun tidak akan berperan
menaikkan taraf hidup mereka. Masyarakatpun akan terbantu terus menggali ragam
budaya asli dan terus berusaha melestarikan untuk kegiatan ekonomi. Berbagai
cinderamata khas daerah tentu akan menjadi kebanggan tersendiri bagi para
pengunjung baik lokal maupun manca Negara.
Sosial
Keragaman suku, agama,ras maupun budaya termasuk bahasa dari sabang sampai tanah papua melahirkan berbagai bentuk perbedaan. Perbedaan- perbedaan yang ada ditiap daerah maupun suku bangsa akan menjadi potensi ketidak harmonisan jika tidak diakomodasi secara bijaksana. Karena kadang sebuah adat istiadat disuatu daerah dijunjung tinggi tetapi bagi daerah lain belum tentu adat istiadat tersebut memiliki nilai yang tinggi di mata derah lain, justru kadang bernilai sebaliknya. Potensi-potensi perbedaan ini perlahan tapi pasti akan melahirkan kesenjangan sosial diberbagai bidang jika tidak dibangun kesadaran yang tinggi akan hekekat berbangsa dan bernegara. Dengan kesadaran yang tinggi bahwa kita adalah bersaudara sebangsa dan setanah air, Indonesia. Disinilah fungsi TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) dalam merekatkan kembali jarak perbedaan diantara suku-suku bangsa yang beragam. Dengan diakomodasinya setiap keunggulan budaya lokal ditiap daerah, diharapkan tiada lagi benih-benih kesenjangan sosial diantara suku bangsa- suku bangsa di Indonesia yang sangat luar biasa ragamnya ini.
Budaya
Sebagai miniatur budaya
nusantara, TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan budaya
leluhur yang beraneka ragam dari sabang sampai merauke. Kekayaan budaya yang
sangat luar biasa akan menjadi kekuatan dan kebanggaan akan bangsa dan negara.Bangsa
yang tangguh adalah bangsa yang memiliki budaya dan berkebudayaan. Ciri khas
suatu daerah akan dengan mudah untuk dikenal dari budaya yang ditampilkan. Sebuah
budaya luhur yang perlahan telah “menggerus”
generasi muda saat ini dan masa dating. Era globalisasi telah
mempersingkat jarak serta menembus batas-batas wilayah sebuah Negara. Pengaruh
hidup materialis, individual, hedonis dan sejenisnya perlahan tapi pasti telah
banyak “memoles” wajah generasi penerus bangsa ini. Ragam bahasa yang ada di
tiap daerah, baik secara sadar maupun tidak , perlahan tapi pasti telah banyak
ditinggalkan . Kita lebih condong menggunakan bahasa “metropolis” agar terkesan
modern. Hal ini sangat bertolak belakang dengan budaya bangsa yang selalu
bergotong royong, menghargai sesama, menghormati yang lebih tua dan tetap
santun kepada yang lebih muda. Misalnya saja , bagaimana dalam adat istiadat
suku Jawa,bahasa memiliki aturan tingkatan. Sehingga dengan siapa dia bicara
atau berbuat maka ada semacam “unggah-ungguh” atau sopan santun yang harus
diperhatikan. Sungguh satu hal yang sangat mengerikan, ketika suatu saat anak
cucu kita sudah tidak mengenal bahasa daerahnya masing-masing, tidak mengenal
kesenian daerah masing-masing. Budaya warisan leluhur kita memiliki nilai yang
sangat hakiki sebagai “panduan luhur”
bagi setiap manusia.
Pendidikan
Dengan ragam budaya, adat
istiadat, suku, dan keragaman lain yang ditampilkan dalam TMII( Taman Mini Indonesia Indah ), akan mencetak
generasi muda yang berkarakter bangga akan bangsa yang sangat kaya budaya serta
menanamkan sifat saling menghargai, menghormati dan menjaga keharmonisan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Mental
serta kepribadian yang selalu menjujung tinggi persatuan dan kesatuan
bangsa serta akan melahirkan generasi
yang bangga akan jati diri serta selalu menjaga martabat bangsanya. Setiap
ragam budaya baik tari tradisional, adat istiadat, bahasa daerah dan karya seni
pribumi memiliki nilai pendidikan terutama falsafah hidup yang sangat tinggi.Nilai
– nilai yang terkandung merupakan intisari dari pelajaran-pelajaran hidup
manusia.
Mental
Pernahkah anda mendengar
permainan angklung oleh mahasiswa di Senegal,
Canbera Australia serta Einhoven beberapa waktu yang lalu ? Atau
permainan gamelan yang dilakukan warga Amerika ? Atau tari Bali yang “menghipnotis”
masyarakat Perancis maupun Jepang ? Atau
mungkin bagaimana tertariknya warga Amerika belajar tari tradisional Indonesia.
Dan masih banyak lagi,banyak lagi. Semua tidak lepas dari dikenalnya budaya
bangsa Indonesia secara luas di manca Negara. Ragam budaya yang unik dan sangat
beragam.Suatu kebanggaan yang tak ternilai bagaimana mereka mengakui bahwa
Indonesia sangat kaya akan budaya. Ditengah kebanggan diakui oleh Negara lain
justru menjadi beban yang sangat berat untuk mempertahankan eksistensinya di
bumi persada. Jangan sampai justru terjadi kondisi dimana bangsa lain belajar
dan mempelajari budaya bangsa Indonesia,
sementara kita terlena tidak berusaha untuk melestarikan dan mewariskan kepada
generasi penerus bangsa. Sehingga pada suatu saat kelak bisa jadi kita akan
menjadi “tamu” dinegeri sendiri.Sungguh
kenyataan yang sangat ironi. Tugas yang sangat mulia dan berat bagi kita semua
untuk sadar akan hal ini. TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) harus tetap
menjadi pioneer untuk selalu berada di”garda” terdepan pelestari budaya nusantara
serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan kesadaran penuh berbangsa dan bernegara, marilah kita sebagai anak bangsa terus memupuk semangat kebersamaan dengan ikut melestarikan berbagai kekayaan yang ada dan terus memupuk rasa persaudaraan sebagai sahabat, saudara serta keluarga besar dalam naungan negeriku "SATOE" Indonesia.
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar